Kebetulan, atau....

Yuhuuu... welcome back to my channel.. 😎😎

Jadi, beberapa masa yang lalu :p aku dapat kiriman WA tentang bagaimana mencegah kepikunan. Menurutku menarik, bukan karena usia ku sudah mendekati usia pikun ya. Kita masih young euy. Tepatnya usia saya masih 11.335 hari alias 31 thn 10 hari. Penting gak sih pakai pengumuman. Hahahaha. Kali aja ada penasaran gitu.. Soalnya di aplikasi usia saya disebutkan masih 18 tahun. Puji Tuhannn.. Hahahaha

Jadi di artikel yang dikirim ke WA saya itu disebut bahwa untuk mencegah kepikunan, kita harus sering membaca juga menulis. Kalau membaca itu bagiku adalah sebuah obat. Meskipun tidak sampai menjadi kutu buku, I love reading book. Kebanyakan novel sih..Hahaha. Saya tidak fanatik dengan pengarang buku tertentu, tapi kalau saya suka dgn salah satu karya pengarang buku, maka saya akan baca buku karangannya yang lain. Seperti Paulo Coelho contohnya. Saya suka buku-bukunya.

Membaca bagi saya selain sebagai obat, juga sebagai 'pelarian'. Kalau sudah stress, penat, saya akan cari buku dan terhanyut di dalamnya dan melupakan semua yang ada dipikiran dan hanya tenggelam dengan si pengarang buku dengan ceritanya. Membaca buku bukanlah rutinitas yang wajib bagi saya, walaupun saya suka. Tapi lain hal kalau saya khilaf, saya bisa baca beberapa buku hanya dalam hitungan hari. Saya bisa lupa makan, lupa mandi, kalau sudah khilaf membaca buku. Saya juga akan membeli buku, kalau ada yang rekomenin. Saya sangat jarang membeli buku berdasarkan pilihan saya sendiri. Selalu atas rekomen orang2 yang sudah membaca. Hahaha

So.. satu dari kegiatan untuk mencegah kepikunan itu saya sudah lakukan. Resiko terserang kepikunan berkurang 20 persen. (Suka2 ya, buat persentase).
Walaupun usia saya masih muda belia ini (beberapa tahun lalu), jujur saya memang sudah mulai suka lupa. Ya sederhana saja, karena menunda. Ketika suatu pekerjaan kita tunda, maka resiko lupa akan semakin besar. Nah, kalau tidak mau lupa, segeralah eksekusi pekerjaan itu, jangan ditunda. Apalagi kalau mau katakan cinta pada seseorang. Jangan tunda, nanti kelupaan, eh keburu disamber orang lain. Sedih kan.. hahahahaha

Back to mencegah kepikunan, menulis adalah kegiatan lainnya supaya kita tidak cepat pikun. Nah.. saya mau coba lagi kegiatan tulis menulis ini. Meskipun kadang2 mikir, nulis untuk apa? Emang ada yang baca? Mau ngapai? Tapi setidaknya saya mencoba tips dari mencegah kepikunan itunya. Ya, kalaupun cuma saya yang baca, ada baiknya juga karena pemikiran yang pernah mampir di benak saya bisa saya baca ulang nantinya. Itung2 melatih jari2 saya untuk mengetik juga lah.. Hehehe

So..
Apa yang mau saya tulis dan mau saya ingat nantinya..
Kita mulai dari cerita ini saja ya..

Siap - siap...

😜😜😜

Entah kebetulan atau apa...

Beberapa kali suka sama seorang pria, berujung pria tersebut akhirnya menikah dengan wanita lain. Sadis gak sih? Sadis banget? Tidak sesadis itu kok..
Belakangan ini baru menyadarinya dan flash back. Tidak.. kita tidak sempat menjalin hubungan. Tapi saya memang sudah naksir sama tuh cowok-cowok. Entah karena wibawanya, entah karena ketampanannya, entah karena kebaikannya, dst dst dll. Fix saya suka sama seorang cowok, dan saya bersedia utk dikenalin dan menurut informasi si cowok masih available. Oke fix! But... kita belum sempat kenalan, eh dia ternyata udah ketemu kenalan baru dan tidak berapa lama mau menikah dan akhirnya menikah. Bukan 1, atau 2 kali man... 3 kali man... Can you imagine that??? But it's oke.. I let them go. Bukan milikku.. atau istilah rohaninya, belum rezeki. wkwkwk Toh saya masih baru naksir aja. Belum ada hubungan apa2.

But.....
Yang buat saya gak habis pikir and menertawakan diri sendiri adalah..
Kira-kira 1 minggu yang lalu, saya ketemu teman lama. Gak terlalu teman sih.. Kita cuma sama-sama tau satu sama lain, gak kenal-kenal amat. Tapi jujur, si pria itu pernah menjadi pria yang ku doakan. Hahaha. Beberapa kali saya suka stalk medsos nya. Berhenti stalk karena dia sudah punya pacar. Dan tidak disengaja ketemu medsosnya lagi, dan dia udah single lagi. Dalam hati melonjak girang n mulai doain lagi, TAPI gak berani utk sapa. Hingga akhirnya dia punya pacar lagi. Eh pupus lagi deh harapan. Itu juga karena kita ada di kota yang berbeda. Hingga tibalah hari itu...

Dia tiba-tiba muncul..
Wow.. makin ganteng, makin dewasa, makin matang (udah lama gak dengar kabarnya dan juga gak ikutin medsosnya lagi)
Ada apa gerangan? Koq dia tiba2 muncul? Kemarin sudah tenggelam, muncul, tenggelam, muncul. Jangan -jangan, Tuhan sedang membuka jalan utk doa yang pernah kunaikkan (ge-er)
Sapa gak ya.. sapa gak ya.. Ahirnya ada moment yang bisa utk menyapa

Me : Hai.. Long time no see. Apa kabar?
Him : Hai.. iya kabar baik..
Me : Eh kapan married ( Basa basi yang basi)
Him : Ini, lagi mau ambil formulir
Me: (Sepertinya tersengat listrik, akhirnya sadar dari mimpi indah, yang sempat membuat geer)
cuma bisa bilang wow.. selamat ya.. sukses..

Ini kebetulan atau apa ya? Why setiap pria yang aku taksir, yang berhasil membuat jantung berdebar debar, yang sebelumnya aku ketahui adalah pria single yang available, namun tidak berapa lama akan segera menikah bahkan kami pun belum sempat dekat. Kenapa bunga selalu layu bahkan belum sempat berkembang? Apa aku tidak boleh untuk naksir cowok duluan? Tapi waktu ada cowok yang naksir duluan akunya malah yang lari. Jadi gak bisa ketemu.

Saat aku naksir, si pria tidak
Saat si pria naksir, aku tidak.

Jadi aku harus bagaimana???

Sampai akhirnya aku memahami satu hal dari kalimat yang dituliskan Andien di Instagrammnya





KESIAPAN.. Itulah jawabannya.

Tidak ada yang bisa mempercepat dan tidak ada yang bisa memperlambat. 
Jadi siapa yang bisa menentukan saat itu?
Tidak ada.. Hanya Cinta itu sendiri...

 
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon, Daun, Angin

Tunggu

Ada Cinta Yang Lain